Paria Kambuu................
14 tahun yang lalu
Hidup adalah kumpulan hari,bulan dan tahun yang berputar tanpa pernah kembali lagi.Setiap hari umur akan bertambah dan usia akan semakin berkurang.Berarti kematian akan dekat.kita harus bertambah arif dan bijak menjalaninya,tetap dalam kesalehan,akidahnya bertambah kuat,semakin khusyuk dalam beribadah,dandan tambah mulia akhlak kita.
Kehidupan jasad di dunia hanya bersifa sementara,sedahkan kehidupan ruh menjalani 5 fase,yaitu:arwah,rahim,dunia,barzakh,dan akhirat.hidup di nia ini hanya sebagai terminal pemberhentian menuju akhirat.
"Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal".(Al-'Ala:17).
Rasulullah S.A.W juga menggambarkan,"hidup ini tak ubahnya seorang musafir yang berteduh sesaat di bawa poho yang rindang untuk menempuh perjalanan tampah batas.
"Karena itu,bekal perjalanan harus di siapka semaksimal mungkin.sebaik-baik bekaladalah takwa."(Al-Baqarah:197).
Orang yang bertakwa adalah orang yang tidak mau terjebak dalam kenikmatan sesaat ,tetapi menderita seumur hidup.Ia mengolah hidup ynag sessat ini menjadi lebih berarti untuk menuju kehidupan yang panjang dan kekal di akhirat nanti.
Hidup ini di bawa aturan yang elah di tetapka Allah swt.segalanya di gulirkan dan di gilirkan;hidup lalu mati,kecil akhirnya besar,mudah lama-lama menjadi tua.semua itu fana,namun di tengah kefanaan umat Rasulullah saw yang paling sukses adalah yang paling banyak mengingat kematian,lalu mempersiapkan untuk hidup setelah mati.
Orang-orang cerdas akan tahu,sadar dan yakin bahwa hidup bukan untuk mati,tetapi sebaliknya,mati itulah untuk hidup.karenanya,jangan takut mati,jangancari mati,jangan lupa mati tetapi rindukanlah mati kerena kematian adalah sebagai pintu perjumpaan kita kepada ALLAH SWT.
Kehidupan jasad di dunia hanya bersifa sementara,sedahkan kehidupan ruh menjalani 5 fase,yaitu:arwah,rahim,dunia,barzakh,dan akhirat.hidup di nia ini hanya sebagai terminal pemberhentian menuju akhirat.
"Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal".(Al-'Ala:17).
Rasulullah S.A.W juga menggambarkan,"hidup ini tak ubahnya seorang musafir yang berteduh sesaat di bawa poho yang rindang untuk menempuh perjalanan tampah batas.
"Karena itu,bekal perjalanan harus di siapka semaksimal mungkin.sebaik-baik bekaladalah takwa."(Al-Baqarah:197).
Orang yang bertakwa adalah orang yang tidak mau terjebak dalam kenikmatan sesaat ,tetapi menderita seumur hidup.Ia mengolah hidup ynag sessat ini menjadi lebih berarti untuk menuju kehidupan yang panjang dan kekal di akhirat nanti.
Hidup ini di bawa aturan yang elah di tetapka Allah swt.segalanya di gulirkan dan di gilirkan;hidup lalu mati,kecil akhirnya besar,mudah lama-lama menjadi tua.semua itu fana,namun di tengah kefanaan umat Rasulullah saw yang paling sukses adalah yang paling banyak mengingat kematian,lalu mempersiapkan untuk hidup setelah mati.
Orang-orang cerdas akan tahu,sadar dan yakin bahwa hidup bukan untuk mati,tetapi sebaliknya,mati itulah untuk hidup.karenanya,jangan takut mati,jangancari mati,jangan lupa mati tetapi rindukanlah mati kerena kematian adalah sebagai pintu perjumpaan kita kepada ALLAH SWT.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
.JPG)
